Generasi Milenial dan Generasi Z atau GenZ termasuk generasi yang bisa dibilang akrab dengan teknologi. Seiring berjalannya waktu, tentu saja makin banyak inovasi-inovasi teknologi yang tercipta untuk memudahkan pekerjaan. Namun, yang namanya perubahan pasti memiliki dampak positif dan juga dampak negatif. Di samping dampak positifnya, kemajuan teknologi diisukan akan menghilangkan beberapa jenis pekerjaan karena bisa digantikan oleh mesin yang biaya operasionalnya lebih murah. Sepuluh tahun ke depan, seiring berkembangnya digitalisasi diprediksi ada cukup banyak bidang pekerjaan yang akan hilang. Secara garis besar, bidang pekerjaan yang diprediksi hilang itu adalah pekerjaan yang bisa di otomatisasi, misalnya kasir, bagian perakitan dan pekerja pabrik, supir bus, operator telepon, petugas ruang penyimpanan dan gudang, hingga bartender. Intinya, pekerjaan yang sudah memiliki standar operasional baku hingga bisa digantikan oleh robot.
Wah, lumayan banyak juga ya speakers, pekerjaan yang diprediksi akan digantikan oleh robot. Tapi gimana nih eksistensi MC 10 tahun ke depan?
Menurut Menteri BUMN, Bapak Erick Thohir, sekarang ini lagi era pertumbuhan ekonomi yang didasarkan pada kapabilitas dari sumber daya manusia (SDM). Jadi, maksud beliau, pembangunan itu bukan hanya dilakukan untuk bidang infrastrukturnya, tapi juga perlu dilakukan pembangunan manusianya supaya ke depannya bisa memiliki kemampuan dan daya saing. Karena, pembangunan infrastruktur tanpa peningkatan kapabilitas sumber daya manusia itu ibarat memoles mobil supaya lebih cantik dan canggih tapi pemiliknya belum bisa menyetir mobil. Sayang banget kan speakers?
Mengutip dari CNN, beberapa pekerjaan yang menjanjikan di masa depan di antaranya adalah app developer, analis keamanan informasi, analis marketing, engineer, manajer layanan kesehatan, konsultan keuangan, manajer sumber daya manusia, akuntan, pengacara, dan industri kreatif. Bisnis industri kreatif ini ada berbagai macam sub kategorinya loh speakers. Setidaknya, ada lima belas kategori pada industri kreatif, mulai dari periklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, fashion, video-film-fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan peranti lunak, televisi dan radio, riset dan pengembangan, hingga kuliner.
Baca artiker ini: Belajar Menjadi MC, Begini Caranya!
Nah, speakers sudah bisa menebak sendiri belum MC bisa masuk di sektor mana saja nih dalam industri kreatif?
Yap, cukup banyak loh sektor yang bisa digeluti oleh MC, salah satunya adalah Televisi dan Radio. Punya skil MC membuat speakers sangat mungkin untuk bisa ikut bergabung di acara-acara yang disiarkan di televisi maupun radio. Contoh nyatanya seperti Raffi Ahmad, menjadi MC yang punya berbagai program acara mulai dari acara musik hingga acara talkshow. Dikutip dari Prambors Radio, hasil perbincangan netizen tanah air nih speakers, honor Raffi Ahmad untuk sekali MC selama 45 menit bisa mencapai Rp 5,5 Miliar! Pantas saja Raffi Ahmad dijuluki Sultan yaa oleh netizen. Jadi untuk speakers yang sedang butuh motivasi dalam mendalami skill MC ini, ingat saja bahwa ada orang yang dibayar fantastis untuk sekali tampil loh. Kalo Raffi Ahmad aja bisa, belum tentu speakers bisa… hehehehe bercanda. Semua orang berhak menciptakan impiannya sendiri, dan tentu saja berhak mewujudkannya. Tetap semangat yaaa speakers dalam mewujudkan impian. Kalo menurut law of attraction, saat speakers yakin bisa mewujudkannya, semesta akan membantu mewujudkannya.