Sebelum terjun ke dunia MC profesional, speakers perlu memahami dulu nih macam-macam MC berdasarkan jenis acaranya. Tapi, pastikan speakers udah paham dulu ya Apa itu MC (Master of Ceremony) dan Tips Menjadi MC Bagi Pemula. Kalau sudah paham apa itu MC, yuk lanjut cari tahu lagi soal macam-macam MC. Tujuannya, supaya nanti speakers bisa menyesuaikan performa dengan kebutuhan acaranya. Nah, biar gak keliru, yuk simak perbedaan MC berdasarkan jenis acaranya.
MC untuk Acara Perusahaan atau Instansi
Salah satu jenis acara yang akan membutuhkan MC adalah acara perusahaan atau instansi, misalnya dalam rangka pelaksanaan diskusi seperti workshop yang menghadirkan para ahli sebagai sumber untuk diwawancarai. Namun, ada perbedaan sedikit antara MC dengan fasilitator pada acara workshop. Cakupan MC dalam acara semacam workshop ini mulai dari menginformasikan kepada peserta mengenai susunan acaranya, hingga mengenalkan semua narasumbernya. Untuk kegiatan wawancara apalagi yang sifatnya spesifik dan teknis, akan diambil alih oleh fasilitator. Ketika segmen wawancara dengan narasumber selesai, saatnya MC kembali memandu acara hingga akhir.

Saat membayangkan acara yang dilaksanakan perusahaan atau instansi biasanya yang terlintas di pikiran adalah acara resmi. Ternyata, tidak semua acara perusahaan yang membutuhkan MC adalah acara resmi loh, misalnya acara gathering karyawan atau acara lain yang lebih casual dan tidak terlalu formal. Pada jenis acara semacam ini, tentu MC bisa menggunakan struktur bahasa yang lebih fleksibel. MC dibutuhkan untuk menghibur karyawan dan membantu karyawan menikmati acara gathering.

MC Untuk Acara Pernikahan
Acara pernikahan juga sangat sering menggunakan MC. Seperti yang speakers tahu juga, acara pernikahan di Indonesia khususnya, biasanya terbagi menjadi dua jenis. Pertama, ada yang melaksanakan pernikahan tradisional dengan menggunakan adat, misalnya adat Jawa.Pada jenis acara seperti ini, umumnya sang MC ikut berpakaian adat bahkan ada yang hingga menggunakan bahasa daerahnya juga.

Selain acara pernikahan tradisional, ada juga yang melaksanakan pernikahan di luar ruangan atau outdoor jadi suasananya lebih santai. Kemudian pengantin mengenakan jas dan gaun pengantin. Untuk jenis acara pernikahan seperti ini, butuh MC yang bisa mencairkan suasana supaya pengantin dan tamu undangan bisa lebih membaur. Sebagai MC untuk jenis acara ini, pakaian yang digunakan bisa menyesuaikan dengan tema acara, misalnya pakaian sederhana yang tidak terlalu mencolok tapi tetap sopan. Ingat, MC bukanlah bintangnya acara loh ya.
MC Untuk Acara Secara Virtual
Semenjak pandemi, dunia digital menjadi alternatif masyarakat untuk bisa tetap beraktivitas dan menjadi produktif. Selain sekolah dan pekerjaan yang mulai bisa dilaksanakan secara virtual atau online, ada juga beberapa acara yang mulai dilaksanakan secara virtual. Meskipun tidak bertemu secara langsung, acara virtual ini juga memerlukan MC agar bisa berjalan sesuai jadwal yang direncanakan dan tetap kondusif. Sebagai contoh untuk acara webinar yang biasanya dilakukan secara online, seorang MC virtual bertugas untuk menyampaikan rangkaian acara, memperkenalkan narasumber kepada para peserta, hingga menyampaikan informasi lain yang dibutuhkan.Menjadi MC untuk acara virtual memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibanding MC untuk acara yang tatap muka langsung. Sebab, MC tetap perlu membuat peserta atau audiens merasa terlibat. Untuk itu, dalam memandu acara yang dilaksanakan secara virtual, seorang MC perlu menambah keterampilan khususnya mengenai fitur aplikasi yang digunakan, misalnya fitur yang bisa digunakan untuk berkomunikasi langsung dengan peserta seperti fitur Q&A atau fitur untuk memberi feedback.
Ada satu hal lagi nih Speakers, meskipun memandu acara secara virtual, jangan lupa untuk tetap memperhatikan penampilan ya. Speakers tetap perlu mengenakan pakaian yang sesuai dengan tema acara. Selain itu, MC virtual juga perlu memiliki kemampuan dalam menyeimbangkan energi peserta supaya keberlangsungan acara tetap bisa dilaksanakan dengan baik dan efektif. Apalagi biasanya durasi webinar ini lumayan lama, bisa lebih dari dua jam, banyak peserta yang bisa saja mulai bosan atau gangguan koneksi dan gangguan lainnya yang tak terduga yang bisa saja terjadi.
Kini peluang untuk menjadi MC sangat mungkin untuk diwujudkan loh speakers. Tentu saja, speakers perlu mengenal dan mempelajari keahlian apa saja yang perlu dimiliki oleh seorang MC. Speak Project merupakan sebuah tempat kursus atau akademi yang fokus pada pengembangan skill di bidang komunikasi dan digital. Konsep kegiatan pembelajaran di Speak Project juga beragam, mulai dari kegiatan berupa pelatihan seminar, workshop, hingga kelas privat. Selain itu, Speak Project juga menjunjung fleksibilitas sehingga kegiatan belajar bisa diikuti baik model kelas berupa kelas luring (offline) maupun kelas daring (online). Kelas online akan menggunakan video pembelajaran yang bisa diakses semua peserta kelas kapan pun. Jadi, peserta pembelajaran bisa mengulang lagi bila ada materi yang belum dipahami.
Selama perjalanannya, Speak Project telah banyak mencetak alumni dan sebagian dari mereka ada yang berprofesi sebagai MC, Public Relations, Marcomm, Sales, Digital Strategist, hingga pengusaha. Saat ini Speak Project memiliki program yang terbagi menjadi beberapa kelas, yaitu Kelas Komunikasi, Kelas Komunikasi Bisnis, dan Kelas Komunikasi Digital. Buat speakers yang tertarik ingin belajar lebih dalam untuk bisa menjadi MC, klik di sini untuk lihat informasi lebih lanjut.
3 thoughts on “Jangan Keliru, Ini Macam-Macam MC yang Perlu Kamu Pahami”